LOVE INDONESIA
PROUD OF INDONESIA
Republik Indonesia ialah sebuah negara kepulauan yang disebut sebagai
Nusantara (Kepulauan Antara) yang terletak di antara tanah besar Asia Tenggara
dan Australia dan antara Lautan Hindi dan Lautan Pasifik. Indonesia bersempadankan
Malaysia di Kalimantan,Papua New Guinea
di pulau Papua, dan Timor Timur/Timor Leste di pulau Timor.
Sejarah Indonesia meliputi suatu rentang waktu yang sangat
panjang yang dimulai sejak zaman prasejarah oleh “Manusia Jawa” pada masa
sekitar 500.000 tahun yang lalu. Periode dalam sejarah Indonesia dapat dibagi
menjadi lima era: era pra kolonial, munculnya kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha
serta Islam di Jawa dan Sumatera yang terutama mengandalkan perdagangan; era
kolonial, masuknya orang-orang Eropa (terutama Belanda) yang menginginkan
rempah-rempah mengakibatkan penjajahan oleh Belanda selama sekitar 3,5 abad
antara awal abad ke-17 hingga pertengahan abad ke-20; era kemerdekaan, pasca
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (1945) sampai jatuhnya Soekarno (1966); era
Orde Baru, 32 tahun masa pemerintahan Soeharto (1966–1998); serta era reformasi
yang berlangsung sampai sekarang.
1.
Sistem Perekonomian
Indonesia
Sistem Perekonomian adalah suatu sistem yang
diterapkan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya,
baik kepada individu maupun organisasi-organisasi di negara tersebut.
1.1 Perkembangan
Sistem Perekonomian
1.1.A Sistem
Perekonomian Pasar (Liberalis/Kapitalis)
Dasar penerapannya sistem ini adalah karena
adanya kegiatan “invisible hand”
/ tangan-tangan yang tidak kelihatan, yang dicetuskan oleh bapak ahli ekonomi Adam Smith.
1.1.B Sistem
Perekonomian Perencanaan (Etatisme/Sosialis)
Pencetus ide gagasan tentang sistem ekonomi
etatisme adalah Karl Max, yang
diilhami dengan penderitaan kaum buruh yang terjadi pada saat itu, sebagai ulah
dari para kaum kapitalis.
Sistem Ekonomi Campuran.
Definisi dari sistem perekonomian pasar
campuran ini adalah merupakan sebuah kombinasi dari “logis” dari ketidak sempurnaan kedua sistem ekonomi yang telah
ada di atas (Liberalis dan Etatisme).
1.2 Perbedaan
Berbagai Macam Sistem Ekonomi Yang Ada
Sistem Ekonomi
Kapitalis,
perekonomian dibiarkan berjalan atas inisiatif dari masing-masing individu
dengan kebebasan yang sebesar-besarnya.
Sistem Ekonomi
Sosialis,
perekonomian dipaksakan sebagai usaha bersama berdasarkan atas
ketentuan-ketentuan yang berlaku (menurut rencana pemerintah).
Sistem Ekonomi
Campuran,
perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas-asas
kekeluargaan.
1.3 Sistem
Perekonomian Indonesia
1.3.A Sistem
Ekonomi Sebelum Orde Baru
Sistem perekonomian yang dianut oleh
masing-masing bangsa sudah pasti berbeda-beda. Seperti halnya Bangsa Indonesia,
pada awalnya sistem ekonomi yang dianut oleh bangsa Indonesia adalah sistem
ekonomi liberal, dimana seluruh kegiatan ekonomi d serahkan kepada masyarakat.
1.3.B Sistem
Demokrasi Ekonomi
Sistem perekonomian yang ada di Indonesia
harus berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945. Sistem perekonomian nasional
yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 disusun untuk mewujudkan demokrasi
ekonomi dan dijadikan dasar pelaksanaan ekonomi.
1.3.C Sistem
Ekonomi Komando
Sistem ekonomi komando merupakan salah satu sistem
perekonomian yang sangat di tentang oleh bangsa Indonesia. Karena sistem
ekonomi komando merupakan sistem ekonomi yang menghendaki pengaturan
perekonomian dilakukan oleh pemerintah secara terpusat.
1.3.D Sistem
ekonomi Indonesia Setelah Orde Baru
Pada masa orde baru, sistem ekonomi yang
dianut oleh bangsa Indonesia diubah kembali menjadi sistem demokrasi ekonomi.
Sistem ini bertahan hingga masa reformasi. Setelah masa reformasi, pemerintah
melaksanakan sistem ekonomi yang berlandaskan ekonomi kerakyatan. Sistem ini
lah yang masih berlaku di bangsa Indonesia.
1.4 Para
Pelaku Ekonomi
1.4.A Tiga
Pelaku Ekonomi
Dalam perekonomian Indonesia di kenal tiga
pelaku ekonomi pokok, yakni: Koperasi,
Sek. Pemerintah, sek. Swasta. Ketiga pelaku ekonomi tersebut akan
menjalankan kegiatan-kegiatan ekonomi dalam sistem ekonomi kerakyatan. Sebuah
sistem ekonomi akan berjalan dengan baik jika pelaku-pelakunya dapat saling
bekerja sama dengan baik pula dalam mencapai tujuannya.
2. Seni dan Budaya Indonesia
Berbagai aspek
kebudayaan Indonesia: Bendera Merah Putih, Wayang Kulit, Garuda Pancasila, Keris, Nusantara, Candi Borobudur, tarian Papua,
Masjid Raya Baiturrahman, Rumah Gadang Minangkabau, ukiran kayu khas Toraja,
Sate,
Angklung, tari Pendet dari Bali,
Tumpeng, Gamelan, serta Batik
dan Songket.
Budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal, maupun kebudayaan asal
asing yang telah ada di Indonesia sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945.
2.1 Kebudayaan nasional
Kebudayaan nasional dalam pandangan Ki Hajar Dewantara adalah
“puncak-puncak dari kebudayaan daerah”. Kutipan pernyataan ini merujuk pada
paham kesatuan makin dimantapkan, sehingga ketunggalikaan makin lebih dirasakan
daripada kebhinekaan. Wujudnya berupa negara kesatuan, ekonomi nasional, hukum
nasional, serta bahasa nasional. Definisi
yang diberikan oleh Koentjaraningrat dapat
dilihat dari peryataannya: “yang khas dan bermutu dari suku bangsa mana pun
asalnya, asal bisa mengidentifikasikan diri dan menimbulkan rasa bangga, itulah
kebudayaan nasional”. Pernyataan ini merujuk pada puncak-puncak kebudayaan
daerah dan kebudayaan suku bangsa yang bisa menimbulkan rasa bangga bagi orang
Indonesia jika ditampilkan untuk mewakili identitas bersama. Nunus Supriadi,
“Kebudayaan Daerah dan Kebudayaan Nasional”.
Pernyataan yang tertera pada GBHN
tersebut merupakan penjabaran dari UUD 1945 Pasal 32. Dewasa ini tokoh-tokoh kebudayaan Indonesia
sedang mempersoalkan eksistensi kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional
terkait dihapuskannya tiga kalimat penjelasan pada pasal 32 dan munculnya ayat
yang baru. Mereka mempersoalkan adanya kemungkinan perpecahan oleh kebudayaan
daerah jika batasan mengenai kebudayaan nasional tidak dijelaskan secara
gamblang.
Sebelum di amandemen, UUD 1945 menggunakan dua istilah untuk mengidentifikasi
kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional.
Kebudayaan bangsa, ialah kebudayaan-kebudayaan lama dan asli yang terdapat
sebagi puncak-puncak di daerah-daerah di seluruh Indonesia, sedangkan
kebudayaan nasional sendiri dipahami sebagai kebudayaan bangsa yang sudah
berada pada posisi yang memiliki makna bagi seluruh bangsa Indonesia. Dalam
kebudayaan nasional terdapat unsur pemersatu dari Banga Indonesia yang sudah
sadar dan mengalami persebaran secara nasional. Di dalamnya terdapat unsur
kebudayaan bangsa dan unsur kebudayaan asing, serta unsur kreasi baru atau
hasil invensi nasional.[1]
2.2 Wujud kebudayaan daerah di Indonesia
Kebudayaan daerah tercermin dalam
berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh daerah di Indonesia. Setiap
daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda. Berikut ini beberapa
kebudayaan Indonesia berdasarkan jenisnya:
Rumah adat
Berikut adalah daftar rumah adat di Indonesia:
- Aceh:
- Sumatera Utara:
- Sumatera Barat:
- Rumah Gadang
- Uma (Mentawai)
- Riau:
- Kepulauan Riau: Rumah Belah Bubung
- Jambi:
- Bangka Belitung: Rumah Rakit
- Bengkulu: Rumah Bubungan Lima
- Sumatera Selatan:
- Lampung: Nuwo Sesat
- Jakarta: Rumah Kebaya
- Jawa Barat dan Banten: Rumah Kesepuhan
- Yogyakarta: Bangsal Kencono
- Jawa:
- Joglo (Jawa Tengah dan Jawa Timur)
- Tanean Lanjhang (Madura)
- Bali: Gapura Candi Bentar
- Nusa Tenggara Barat: Rumah Dalam Loka Samawa (Lombok)
- Nusa Tenggara Timur:
- Kalimantan Barat: Rumah Panjang
- Kalimantan Selatan : Rumah Banjar
- Kalimantan Tengah: Rumah Betang
- Kalimantan Timur: Rumah Lamin
- Kalimantan Utara: Rumah Baloy
- Sulawesi Selatan:
- Bola Soba (Bugis Bone)
- Balla Lompoa (Makassar Gowa)
- Sulawesi Barat: Tongkonan (Tana Toraja)
- Sulawesi Tenggara:
- Sulawesi Utara: Rumah Bolaang Mongondow
- Sulawesi Tengah: Souraja
- Gorontalo:
- Maluku: Balieu (dari bahasa Portugis)
- Maluku Utara: Sasadu
- Papua: Honai
- Papua Barat:
Tarian
Tari tradisional, bagian
dari budaya daerah yang menyusun kebudayaan nasional Indonesia. Tarian Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman
suku bangsa dan budaya Indonesia. Terdapat lebih dari 700 suku bangsa di
Indonesia: dapat terlihat dari akar budaya bangsa Austronesia dan Melanesia, dipengaruhi oleh berbagai budaya dari negeri
tetangga di Asia bahkan pengaruh barat yang diserap melalui kolonialisasi.
Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki berbagai tarian khasnya sendiri; Di
Indonesia terdapat lebih dari 3000 tarian asli Indonesia. Tradisi kuno tarian dan drama
dilestarikan di berbagai sanggar dan sekolah seni tari yang
dilindungi oleh pihak keraton atau akademi seni yang dijalankan pemerintah.
Untuk keperluan
penggolongan, seni tari di Indonesia dapat digolongkan ke dalam berbagai
kategori. Dalam kategori sejarah, seni tari Indonesia dapat dibagi
ke dalam tiga era: era kesukuan prasejarah, era Hindu-Buddha,
dan era Islam. Berdasarkan pelindung dan pendukungnya, dapat terbagi
dalam dua kelompok, tari keraton (tari istana) yang didukung kaum bangsawan, dan tari rakyat yang tumbuh dari rakyat kebanyakan.
Berdasarkan tradisinya, tarian Indonesia dibagi dalam dua kelompok; tari
tradisional dan tari kontemporer.
Lagu
Lagu daerah atau musik daerah atau
lagu kedaerahan, adalah lagu atau musik yang berasal dari suatu daerah
tertentu dan menjadi populer dinyanyikan
baik oleh rakyat daerah tersebut maupun rakyat lainnya. Pada umumnya pencipta
lagu daerah ini tidak diketahui lagi alias noname.
Lagu kedaerahan mirip dengan lagu kebangsaan, namun statusnya hanya bersifat kedaerahan
saja. Lagu kedaerahan biasanya memiliki lirik sesuai dengan bahasa daerahnya
masing-masing seperti Manuk Dadali dari Jawa Barat dan Rasa Sayange dari Maluku.
Selain lagu daerah, Indonesia juga
memiliki beberapa lagu nasional atau lagu patriotik yang dijadikan sebagai lagu
penyemangat bagi para pejuang pada masa perang kemerdekaan.
Perbedaan antara lagu kebangsaan
dengan lagu patriotik adalah bahwa lagu kebangsaan ditetapkan secara resmi
menjadi simbol suatu bangsa. Selain itu, lagu kebangsaan biasanya merupakan
satu-satunya lagu resmi suatu negara atau daerah yang menjadi ciri khasnya.
Lagu Kebangsaan Indonesia adalah Indonesia Raya yang diciptakan oleh Wage Rudolf Soepratman.
Musik
Identitas musik Indonesia mulai
terbentuk ketika budaya Zaman Perunggu bermigrasi
ke Nusantara pada abad ketiga dan kedua Sebelum Masehi. Musik-musik suku
tradisional Indonesia umumnya menggunakan instrumen perkusi, terutama gendang dan gong. Beberapa berkembang menjadi musik yang
rumit dan berbeda-beda, seperti alat musik petik sasando dari Pulau Rote, angklung dari Jawa Barat, dan musik orkestra gamelan yang kompleks dari Jawa
dan Bali.
Musik di Indonesia sangat beragam dikarenakan oleh suku-suku di Indonesia
yang bermacam-macam, sehingga boleh dikatakan seluruh 17.508 pulaunya memiliki
budaya dan seninya sendiri.[3] Indonesia memiliki ribuan jenis musik, kadang-kadang
diikuti dengan tarian dan pentas. Musik tradisional yang paling banyak digemari adalah gamelan, angklung dan keroncong, sementara musik modern adalah pop dan dangdut.
Seni Gambar
Seni Patung
Pakaian Adat
Berikut adalah daftar pakaian adat di Indonesia:
- Aceh
- Sumatera Utara:
- Ulos
- Suri-suri
- Gotong
- Gara Gara/Beka buluh
- Baru Oholu dan Õröba Si’öli (Nias)
- Sumatera Barat (Minang):
- Riau/Jambi (Melayu):
- Bangka Belitung
- Sumatera Selatan:
- Lampung:
- Jakarta
- Baju Koko dan Caping
- Kebaya Encim/Hwa Kun dan Kembang Goyang
- Jawa:
- Batik
- Beskap dan Blangkon
- Kebaya
- Dodotan
- Baju Pesa'an (Madura)
- Kebaya Rancongan (Madura)
- Bali:
- Nusa Tenggara Timur:
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Timur
- Sulawesi Utara (Minahasa)
- Sulawesi Tengah (Toraja)
- Sulawesi Selatan (Bugis/Makassar):
- Maluku
- Papua:
- Papua Barat:
Seni Suara
Seni Sastra
Sastra Indonesia adalah sebuah
istilah yang melingkupi berbagai macam karya sastra di Asia Tenggara. Istilah "Indonesia" sendiri mempunyai
arti yang saling melengkapi terutama dalam cakupan geografi dan sejarah poltik
di wilayah tersebut.
Sastra Indonesia sendiri dapat
merujuk pada sastra yang dibuat di wilayah Kepulauan
Indonesia. Sering juga secara luas dirujuk kepada sastra yang bahasa
akarnya berdasarkan Bahasa Melayu (dimana bahasa Indonesia
adalah satu turunannya). Dengan pengertian kedua maka sastra ini dapat
juga diartikan sebagai sastra yang dibuat di wilayah Melayu
(selain Indonesia, terdapat juga beberapa negara berbahasa Melayu seperti Malaysia dan Brunei), demikian pula bangsa Melayu yang tinggal di Singapura.
Makanan
Contoh hidangan
Indonesia khas Sunda; ikan bakar, nasi timbel
(nasi dibungkus daun pisang), ayam goreng, sambal,
tempe dan tahu goreng, dan sayur asem; semangkuk air dengan jeruk nipis adalah kobokan.
Masakan Indonesia
merupakan pencerminan beragam budaya dan tradisi berasal dari kepulauan Nusantara yang
terdiri dari sekitar 6.000 pulau dan memegang tempat penting dalam budaya
nasional Indonesia secara umum dan hampir seluruh masakan Indonesia kaya dengan
bumbu berasal dari rempah-rempah seperti kemiri,
cabai, temu kunci, lengkuas, jahe, kencur,
kunyit, kelapa dan gula aren dengan diikuti penggunaan teknik-teknik memasak
menurut bahan dan tradisi-adat yang terdapat pula pengaruh melalui perdagangan
yang berasal seperti dari India, Tiongkok, Timur Tengah, dan Eropa.
Pada dasarnya tidak ada satu bentuk
tunggal "masakan Indonesia", tetapi lebih kepada, keanekaragaman
masakan regional yang dipengaruhi secara lokal oleh Kebudayaan Indonesia serta
pengaruh asing. Sebagai contoh, beras yang diolah menjadi nasi putih, ketupat atau lontong (beras yang dikukus) sebagai makanan pokok bagi
mayoritas penduduk Indonesia namum untuk bagian timur lebih umum dipergunakan
juga jagung, sagu, singkong, dan ubi jalar. Bentuk lanskap penyajiannya umumnya disajikan di
sebagian besar makanan Indonesia berupa makanan pokok dengan lauk-pauk berupa
daging, ikan atau sayur disisi piring.
Film
Era awal perfilman Indonesia ini
diawali dengan berdirinya bioskop pertama di Indonesia pada 5 Desember 1900 di daerah Tanah Abang, Batavia dengan nama Gambar Idoep yang menayangkan
berbagai film bisu.
Film pertama yang dibuat pertama
kalinya di Indonesia adalah film bisu tahun 1926 yang berjudul Loetoeng Kasaroeng
dan dibuat oleh sutradara Belanda G. Kruger dan L. Heuveldorp. Saat film ini dibuat dan dirilis, negara
Indonesia belum ada dan masih merupakan Hindia Belanda, wilayah jajahan Kerajaan Belanda. Film ini
dibuat dengan didukung oleh aktor lokal oleh Perusahaan Film
Jawa NV di Bandung dan muncul pertama kalinya pada tanggal 31 Desember, 1926 di teater
Elite and
Majestic, Bandung.
Perfilman Indonesia sendiri memiliki
sejarah yang panjang dan sempat menjadi raja di negara sendiri pada tahun
1980-an, ketika film Indonesia merajai bioskop-bioskop lokal. Film-film yang terkenal pada saat itu
antara lain, Catatan si Boy, Blok M dan masih banyak film lain.
Selain film-film komersil, juga ada
banyak film film nonkomersil yang berhasil memenangkan penghargaan di mana-mana
yang berjudul Pasir Berbisik yang menampilkan Dian Sastrowardoyo dengan Christine Hakim dan Didi Petet. Selain dari itu ada juga film yang dimainkan oleh Christine Hakim seperti Daun di Atas Bantal
yang menceritakan tentang kehidupan anak jalanan. Tersebut juga film-film Garin Nugroho yang lainnya, seperti Aku Ingin Menciummu Sekali Saja,
juga ada film Marsinah yang penuh kontroversi karena diangkat dari
kisah nyata. Selain itu juga ada film film seperti Beth, Novel tanpa huruf R,
Kwaliteit 2 yang turut serta meramaikan kembali
kebangkitan film Indonesia. Festival Film Indonesia
juga kembali diadakan pada tahun 2004 setelah vakum selama 12 tahun.
3.
Transportasi di Indonesia
Mode transportasi paling
umum di Indonesia termasuk feri dan kapal
lainnya, dan juga berbagai macam kendaraan jalan,
dengan pelayanan jalur kereta api
yang terbatas, dan pelayanan penerbangan komersial yang luas.
3.1
Transportasi air
Karena
Indonesia merupakan negara kepulauan, transportasi kapal
merupakan sarana penting yang menghubungkan banyak tempat di negara ini. Kapal
yang banyak digunakan termasuk kapal kontainer besar,
berbagai jenis feri, kapal penumpang, kapal layar, dan kapal bermotor kecil.
Banyak
ferry melayani selat-selat antara pulau yang berdekatan, terutama antara pulau Sumatra dan Jawa, dan juga antara pulau Jawa dan
pulau-pulau di Kepulauan Sunda Kecil. Di
penyeberangan sibuk antara Sumatra, Jawa, dan Bali,
feri yang mengangkut kapal dioperasikan 24 jam per hari. Ada juba beberapa feri
internasional yang melayani Selat Malaka antara Sumatra dan Malaysia, dan juga Singapura, dan pulau-pulau kecil Indonesia seperti Batam.
Beberapa
jaringan juga melayani hubungan laut yang lebih panjang ke daerah pulau-pulau
terpencil, terutama yang terletak di timur Indonesia. Pelni
melayani jalur tersebut dengan jadwal antara dua sampai empat minggu.
Kapal-kapal ini merupakan sarana yang terhitung murah untuk hubungan jarak jauh
antar pulau. Dan ada juga kapal-kapal swasta lain yang melayani di berbagai
jalur lainnya.
Di
beberapa pulau, sungai utama merupakan kunci transportasi karena ketiadaan
jalan yang layak. Di Kalimantan, kapal panjang
menjalani sungai-sungai dan merupakan satu-satunya cara untuk mencapai banyak
tempat di dalam pulau. Indonesia memiliki jalur air yang dapat dijalani
sepanjang 21.579 km (pada 2004), sekitar setengahnya di
Kalimantan, dan masing-masing seperempat di Sumatra dan Papua.
Pelabuhan
utama terdapat di Cilacap, Cirebon, Jakarta, Kupang, Palembang, Semarang, Surabaya, dan Makassar.
3.2 Jalan dan jalan tol
Pelayanan
bis
terdapat di banyak wilayah yang dihubungi oleh jalan, terutama di Sumatra,
Jawa, dan Bali. Di daerah yang lebih kecil transportasi jalan banyak dilayani
oleh minibus atau van
kecil. Bis dan van juga transportasi umum di dalam kota.
Banyak
kota memiliki sarana tranportasi sendiri yang dapat disewa, seperti taksi,
bajaj, becak, ojek motor,
delman, dll.
Mobil
pribadi terhitung sangat mahal bagi mayoritas penduduk Indonesia, dan hanya
umum di kota-kota besar saja, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dll.
Indonesia
memiliki sekitar 158.670 km jalan beraspal, dan sekitar 184.000 km jalan biasa.
(perkiraan pada 1999).
4. Pariwisata di Indonesia
Pariwisata
di Indonesia merupakan sektor ekonomi penting di Indonesia. Pada tahun 2009, pariwisata menempati urutan ketiga
dalam hal penerimaan devisa setelah komoditi minyak dan gas bumi serta minyak kelapa
sawit.
Berdasarkan data tahun 2010, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke
Indonesia sebesar 7 juta lebih atau tumbuh sebesar 10,74% dibandingkan tahun
sebelumnya, dan
menyumbangkan devisa bagi negara sebesar 7.603,45 juta dolar Amerika Serikat.
Kekayaan alam dan budaya merupakan komponen penting dalam pariwisata di
Indonesia. Alam Indonesia memiliki kombinasi iklim tropis, 17.508 pulau
yang 6.000 di antaranya tidak dihuni, serta garis pantai terpanjang ketiga di dunia setelah Kanada
dan Uni Eropa. Indonesia juga merupakan negara kepulauan terbesar dan berpenduduk terbanyak di dunia. Pantai-pantai
di Bali, tempat menyelam di Bunaken, Gunung Rinjani di Lombok,
dan berbagai taman nasional di Sumatera merupakan contoh tujuan wisata
alam di Indonesia. Tempat-tempat wisata itu didukung dengan
warisan budaya yang kaya yang mencerminkan sejarah dan keberagaman etnis
Indonesia yang dinamis dengan 719 bahasa daerah yang
dituturkan di seluruh kepulauan tersebut. Candi Prambanan dan Borobudur, Toraja,
Yogyakarta, Minangkabau, dan Bali merupakan contoh
tujuan wisata budaya di Indonesia. Hingga 2010, terdapat 7 lokasi di Indonesia
yang telah ditetapkan oleh UNESCO yang masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia. Sementara itu,
empat wakil lain juga ditetapkan UNESCO dalam Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia yaitu wayang,
keris, batik dan angklung.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik,
sebelas provinsi yang paling
sering dikunjungi oleh para turis adalah Bali,
Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, Sumatera Utara, Lampung, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Banten dan Sumatera Barat. Sekitar 59% turis berkunjung ke Indonesia
untuk tujuan liburan, sementara 38% untuk tujuan bisnis. Singapura dan Malaysia adalah dua negara dengan catatan
jumlah wisatawan terbanyak yang datang ke Indonesia dari wilayah ASEAN.
Sementara dari kawasan Asia (tidak termasuk ASEAN) wisatawan Jepang
berada di urutan pertama disusul RRC, Korea Selatan, Taiwan dan India. Jumlah pendatang
terbanyak dari kawasan Eropa berasal dari negara Britania Raya disusul oleh Perancis, Belanda dan Jerman.
Pengelolaan kepariwisataan,
kebijakan nasional, urusan pemerintahan di bidang kebudayaan dan kepariwisataan
di Indonesia diatur oleh Kementerian
Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia.