Mengatasi Masalah Kemiskinan dan Upaya
Pemerintah Mengatasi Kemiskinan
Kemiskinan
merupakan masalah kompleks yang di hadapi oleh seluruh pemerintahan yang ada di
dunia ini. Ia di pengaruhi oleh beberapa faktor yang saling berkaitan antara
satu dengan yang lainnya. Faktor tersebut antara lain tingkat pendapatan,
pendidikan, kesehatan, akses barang dan jasa, lokasi geografis, gender dan
kondisi lingkungan. Kemiskinan merupakan kondisi dimana seseorang tidak dapat
memenuhi kebutuhan dasarnya dalam rangka menuju kehidupan yang lebih
bermartabat. Oleh karena itu, kemiskinan wajib untuk ditanggulangi, sebab jika
tidak tertanggulangi akan dapat mengganggu pembanguan nasional. Dalam konteks
ini, beberapa upaya yang tengah dilakukan oleh pemerintah Indonesia adalah
dengan menggerakkan sektor real melalui sektor UMKM. Beberapa kebijakan yang
menyangkut sektor ini seperti program KUR (Kredit Usaha Rakyat) dan PNPM
(Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat). Upaya strategis yang dapat
dilakukan dalam rangka pemberdayaan UMKM antara lain, pertama, menciptakan
iklim yang kondusif bagi pengembangan UMKM meliputi regulasi dan perlindungan
usaha. Kedua menciptakan sistem penjaminan bagi usaha mikro. Ketiga menyediakan
bantuan teknis berupa pendampingan dan bantuan menejerial. Keempat memperbesar
akses perkreditan pada lembaga keuangan. Dengan empat langkah tersebut, maka
sektor UMKM akan lebih bergerak yang pada akhirnya akan berakibat pada
pengurangan angka kemiskinan. kemiskinan akan makin bertambah seiring tidak
terjadinya pemerataan pembangunan.
Beberapa
program yang tengah digalakkan oleh pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan
antara lain dengan memfokuskan arah pembangunan pada tahun 2008 pada
pengentasan kemiskinan. Fokus program tersebut meliputi 5 hal antara lain
pertama menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan pokok; kedua mendorong
pertumbuhan yang berpihak pada rakyat miskin; ketiga menyempurnakan dan
memperluas cakupan program pembangunan berbasis masyarakat; keempat
meningkatkan akses masyarakat miskin kepada pelayanan dasar; dan kelima
membangun dan menyempurnakan sistem perlindungan sosial bagi masyarakat miskin.
Dari 5
fokus program pemerintah tersebut, diharapkan jumlah rakyat miskin yang ada
dapat tertanggulangi sedikit demi sedikit. Beberapa langkah teknis yang
digalakkan pemerintah terkait 5 program tersebut antara lain:
1. Menjaga stabilitas
harga bahan kebutuhan pokok. Fokus program ini bertujuan menjamin daya beli
masyarakat miskin/keluarga miskin untuk memenuhi kebutuhan pokok terutama beras
dan kebutuhan pokok utama selain beras.
2. Menyempurnakan dan
memperluas cakupan program pembangunan berbasis masyarakat. Program ini
bertujuan untuk meningkatkan sinergi dan optimalisasi pemberdayaan masyarakat
di kawasan perdesaan dan perkotaan serta memperkuat penyediaan dukungan
pengembangan kesempatan berusaha bagi penduduk miskin. Program yang berkaitan
dengan
3. Meningkatkan akses
masyarakat miskin kepada pelayanan dasar. Fokus program ini bertujuan untuk
meningkatkan akses penduduk miskin memenuhi kebutuhan pendidikan, kesehatan,
dan prasarana dasar.
4. Membangun dan
menyempurnakan sistem perlindungan sosial bagi masyarakat miskin. Fokus ini
bertujuan melindungi penduduk miskin dari kemungkinan ketidakmampuan menghadapi
guncangan sosial dan ekonomi.
Dari data
di atas kiranya kita patut optimis bahwa perhatian pemerintah terhadap
kesejahteraan rakyatnya, yang ditandai oleh besarnya porsi penyaluran kredit
terhadap sektor UMKM menunjukkan peningkatan. Dengan kondisi demikian, lambat
laun permasalahan kemiskinan di Indonesia dapat tertanggulangi sedikit demi
sedikit. Tentu saja hal ini harus di barengi dengan komitmen segenap komponen
bangsa terlebih bagi pemerintah untuk meningkatkan porsi anggaran APBN untuk
program pemberdayaan masyarakat. Selain itu, dengan gambaran diatas, kita juga
patut optimis bahwa dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang ada, juga dibarengi
dengan pergeseran pemerataan hasil pembangunan yang di tahun-tahun lalu
menunjukkan jurang ketidakadilan yang luar biasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar